![]() |
Gambar Ilustrasi setelah Sholat Idul Adha, Jangan Lewatkan! Rahasia Amalan Sunnah Pembuka Pintu Rezeki/Dok.Gemini AI |
Suaratebo.net - Usai lantunan takbir menggema dan khutbah Idul Adha usai, semangat berbagi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT justru semakin membara. Jika media lokal dan nasional umumnya fokus pada proses penyembelihan hewan kurban dan silaturahmi, kali ini kita akan menyelami lebih dalam amalan-amalan sunnah lainnya yang seringkali terlewatkan setelah menunaikan sholat Idul Adha. Praktik-praktik ini, meski sederhana, memiliki keutamaan yang besar dalam menyempurnakan ibadah kita dan meraih keberkahan di hari yang mulia ini. Mari kita eksplorasi amalan sunnah setelah sholat Idul Adha yang mungkin belum banyak Anda ketahui.
Menyegerakan Penyembelihan Hewan Kurban (Bagi yang Berkurban)
Bagi umat Muslim yang memiliki kemampuan untuk berkurban, menyegerakan penyembelihan hewan kurban setelah sholat Idul Adha adalah sunnah yang sangat dianjurkan.
Mengapa Sunnah ? Menunda-nunda penyembelihan tanpa alasan yang syar'i dianggap kurang utama. Menyegerakannya menunjukkan semangat untuk melaksanakan perintah Allah SWT dan juga agar daging kurban dapat segera dibagikan kepada yang berhak, sehingga manfaatnya lebih cepat dirasakan. Ini juga merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap sunnah Nabi Ibrahim AS yang menjadi inti dari ibadah kurban ini.
Memakan Hati Hewan Kurban Pertama Kali (Bagi yang Berkurban)
Terdapat anjuran sunnah untuk memakan bagian hati dari hewan kurban yang pertama kali setelah disembelih.
Dasar anjuran, beberapa riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan hal ini sebagai bentuk syukur dan keberkahan dari kurban tersebut. Meskipun tidak ada hadis yang secara eksplisit mewajibkannya, mengamalkan sunnah ini sebagai bentuk mengikuti jejak Nabi SAW adalah tindakan yang dianjurkan. Ini juga menjadi simbol bahwa rezeki yang halal dan berkah telah Allah limpahkan melalui ibadah kurban.
Memperbanyak Takbir, Tahmid, dan Tahlil di Hari Tasyrik
Setelah sholat Idul Adha, kita memasuki hari-hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Memperbanyak takbir, tahmid (alhamdulillah), dan tahlil (laa ilaaha illallah) sangat disunnahkan di hari-hari ini, tidak hanya setelah sholat fardhu tetapi juga di setiap kesempatan.
Keutamaan mengumandangkan kalimat-kalimat thayyibah ini adalah bentuk pengagungan kepada Allah SWT dan ungkapan rasa syukur atas segala nikmat-Nya, terutama nikmat ibadah kurban dan hari raya Idul Adha. Ini juga menghidupkan sunnah Nabi ï·º dan menciptakan suasana spiritual yang kental di hari-hari yang penuh berkah ini.
Menyambung Tali Silaturahmi dan Saling Mengunjungi
Idul Adha adalah momentum yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi. Mengunjungi keluarga, kerabat, tetangga, dan teman, serta saling bermaaf-maafan adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Hikmah sosial silaturahmi tidak hanya memperpanjang usia dan menambah rezeki (sebagaimana disebutkan dalam hadis), tetapi juga memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menciptakan harmoni dalam masyarakat. Di hari raya, saling mengunjungi dan berbagi kebahagiaan akan melipatgandakan kegembiraan dan mempererat ikatan sosial.
Bersedekah dan Berbagi Kebahagiaan
Semangat Idul Adha adalah semangat berbagi. Selain berkurban, memperbanyak sedekah kepada fakir miskin, anak yatim, dan kaum dhuafa lainnya sangat dianjurkan.
Manifestasi kedermawanan memberikan sebagian rezeki yang kita miliki kepada mereka yang membutuhkan adalah wujud syukur atas nikmat Allah dan implementasi dari nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam. Sedekah di hari raya memiliki keutamaan tersendiri karena dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita dan membuat mereka turut merasakan kebahagiaan Idul Adha.
Memperbanyak Doa dan Memohon Ampunan
Hari-hari Idul Adha dan Tasyrik adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Memanfaatkan momen-momen setelah sholat dan di sela-sela aktivitas untuk memanjatkan doa, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan meminta kebaikan dunia dan akhirat adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Mendekatkan diri kepada Allah memperbanyak doa adalah cara kita berkomunikasi langsung dengan Sang Khalik, menunjukkan kebergantungan kita kepada-Nya, dan mengharapkan rahmat serta karunia-Nya. Di hari-hari yang penuh berkah ini, Allah SWT lebih membuka pintu ampunan dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.