![]() |
Gambar Ilustrasi Sholat Idul Adha/Dok. AI |
Suaratebo.net - Saat mendekati hari raya Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia bersiap menyambut salah satu momen sakral dalam Islam. Selain berbagai persiapan seperti penyembelihan hewan kurban dan silaturahmi, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari sebelum menunaikan sholat Idul Adha. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa saja yang tidak boleh dilakukan sebelum sholat Idul Adha.
Menjelang Idul Adha: Fokus, Persiapan, dan Hal yang Perlu Dihindari
Idul Adha, yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban, adalah perayaan besar yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Momen ini menandai puncak ibadah haji dan merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk berbagi kebahagiaan melalui ibadah kurban. Namun, sebelum gema takbir mengiringi langkah menuju lapangan atau masjid untuk sholat Id, ada beberapa adab dan anjuran yang sebaiknya diperhatikan. Bukan sekadar daftar "larangan", melainkan panduan agar ibadah sholat Idul Adha kita lebih khusyuk dan bermakna.
Menunda Mandi dan Bersuci (Mandi Sunnah Idul Adha)
Meskipun bukan "larangan" dalam arti haram, menunda atau bahkan tidak mandi sunnah sebelum sholat Idul Adha adalah hal yang sangat tidak dianjurkan. Mandi sunnah ini adalah bentuk kesucian dan kesiapan diri menyambut hari raya.
Mengapa Penting: Mandi sunnah Idul Adha membersihkan diri secara fisik dan spiritual, menciptakan suasana hati yang lebih segar dan fokus. Ini adalah bagian dari adab seorang Muslim yang ingin menghadap Allah SWT dalam keadaan terbaik. Mengabaikan mandi sunnah dapat membuat seseorang merasa kurang segar dan kurang siap secara mental untuk beribadah, padahal kesegaran ini sangat membantu dalam meraih kekhusyukan.
Makan atau Sarapan Sebelum Sholat
Berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan untuk makan sedikit sebelum sholat, pada Idul Adha justru tidak disunnahkan makan terlebih dahulu.
Berikut adalah hadis sahih yang sering dijadikan rujukan:
Hadis dari Buraidah bin Hushaib radhiyallahu 'anhu:
Artinya:
"Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: 'Nabi ï·º tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga beliau makan terlebih dahulu. Dan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan hingga beliau kembali (dari sholat Id), lalu beliau menyantap hasil kurbannya."
(Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad 5:352, dan Syaikh Syu'aib Al-Arnauth menyatakan hadis ini hasan. Juga disebutkan dalam riwayat lain seperti HR. Tirmidzi 545 dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Penjelasan dari hadis ini:
Hadis ini secara jelas menunjukkan perbedaan adab makan sebelum sholat pada dua hari raya:
- Idul Fitri disunnahkan makan terlebih dahulu (biasanya kurma) sebelum berangkat sholat Id.
- Idul Adha disunnahkan tidak makan terlebih dahulu hingga kembali dari sholat Id dan menyantap daging kurban.
Hikmah Penundaan Makan Sebelum Idul Adha:
Para ulama menjelaskan hikmah di balik sunnah ini, di antaranya:
- Meneladani Rasulullah ï·º: Ini adalah bentuk ittiba' (mengikuti) sunnah Nabi ï·º.
- Menyantap Rezeki dari Kurban: Anjuran tidak makan ini agar hidangan pertama yang disantap setelah sholat Idul Adha adalah daging kurban. Ini menunjukkan rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT dan berkah dari ibadah kurban.
- Membedakan dengan Idul Fitri: Ini adalah salah satu cara untuk membedakan antara adab di hari Idul Fitri dan Idul Adha.
- Simbol Kemurahan Hati: Bagi shahibul kurban (orang yang berkurban), ini adalah simbol kemurahan hati dan kegembiraan berbagi, karena ia menanti untuk makan dari daging kurbannya sendiri.
Penting untuk dicatat:
- Hukumnya penundaan makan ini adalah sunnah, bukan wajib. Jadi, jika seseorang makan sebelum sholat Idul Adha karena suatu keperluan atau lupa, ibadah sholatnya tetap sah dan tidak berdosa.
- Bagi yang tidak berqurban sebagian ulama (seperti Imam Ahmad, dalam riwayat Ibnu Qudamah) berpendapat bahwa anjuran menunda makan ini lebih ditekankan bagi mereka yang berkurban. Jika seseorang tidak berkurban, maka tidak mengapa baginya untuk makan terlebih dahulu sebelum sholat Id, meskipun menunda makan tetap lebih utama sebagai bentuk mengikuti sunnah Nabi secara umum.
Adapun ayat Al-Qur'an secara spesifik yang menyebutkan penundaan makan sebelum Idul Adha tidak ada. Anjuran ini lebih banyak bersumber dari sunnah Nabi ï·º yang dijelaskan dalam hadis-hadis sahih.