Pembangunan Jalan Simp. Niam Menuju Kabupaten Tanjabbar Terkendala Angkutan Batu Bara

suaratebonews. blogspot. com
Pembangunan Jalan Simp. Niam Menuju Kabupaten Tanjabbar Terkendala Angkutan Batu Bara


Suaratebo.net,  Muara Tebo – Demi untuk meningkatkan jalan mulai Simpang Niam Desa Mangupeh Kecamatan Tenggah Ilir, Tebo hingga Kecamatan Merlung Kebaupten Tanjung Jabung Barat, masih ada kendala angkutan batubara. Sebab berapa pun anggaran yang dikucurkan dari pusat untuk peningkatan jalan sepanjang 70 Km akan sia-sia selagi angkutan batubara masih melintas. Hal ini dikatakan Wakil Katua Komosi V DPR RI Ir, Sigit Susiantono beserta rombogan saat Kunjungan Kerja (Kunker) reses ke Kabupaten Tebo,pada Senin kemarin (30/10/2017).

Dirinya mebjelaskan, bahwa jalan penghubung dari Simpang Niam menuju Merlung sepanjangnya sekitar 70 KM. Jalan tersebut melintasi pemukiman dengan jumlah penduduk sekitar 11 sampai 12 ribu jiwa.

Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, lanjut dia, pemerintah berkewajiban memberikan atau membangun akses jalan. Namun akses jalan saat ini diberikan kepada pihak swasta khususnya perusahaan tambang barubara.

“Ini merupakan problem, karena kalau kita tetap bangun jalan dan angkutan batubara masih pingin transportasi mereka lewat jalan ini, maka berapapun duit yang dikucurkan untuk pembangunan jalan ini akan sia-sia atau hancur,” kata dia saat bersama rombongan meninjau jalan di simpang Niam Desa Mangupeh.

Untuk itu, dia menyarankan kepada kementrian agar berkordinasi dengan bupati dan perusahaan penambang batubara. Dengan tujuan agar perusahaan batubara membuat traspor baru, “Untuk mengangkut tambang (batubara) kan tidak perlu jalan aspal. Cukup jalan tanah saja yang penting dirapikan. Sehingga jalan ini murni menjadi akses penghubung menuju Sumatera Barat atau menuju Riau,”menurutnya.

Pertanyaan, kata Sigit, berapa biaya yang dibutuhkan untuk mebangun jalan sepanjang 70 KM, “Ternyata sangat besar yaitu sekitar Rp 600 milyar. Dengan angka sebesar itu hanya bisa dikerjakan dengan cara multiyers,”ucapnya.

Untuk mengakali anggaran sebesar itu, lanjut Sigit, dirinya akan mencoba membangun komitmen dan konsensus dengan Komisi V DPR RI agar pemerintah segera menyelesaikan jalan-jalan tol yang sudah dijanjikan. Jalan-jaln tol ini, jelas dia, akan menurunkan biaya perawatan jalan alteri.

“Biaya perawatan yang turun ini akan kita gunakan untuk membangun jalan dari Simpang Niam menuju Merlung dengan cara multiyers. Ini salah satu solusinya juga,”jelasnya.

“Jadi terus terang kita masih membayangkan solusinya, berarti belum ada anggaran yang dialokasinkan untuk peningkatan jalan ini. Yang jelas dengan perencanaan yang baik mudah-mudahan problem ini bisa diselesaikan,” tutup Sigit. (ST-BS2)
Pos Terkait