Pasca Gas Non Subsidi Naik, Gas Melon Juga Naik dan Tembus Harga 28 Ribu Per Tabung

Bangzie
Pasca Gas Non Subsidi Naik, Gas Melon Juga Naik dan Tembus Harga 28 Ribu Per Tabung

Suaratebo.net. Tebo - Dampak dari kenaikan harga gas non subsidi 12 kilogram seharga Rp192 ribu dan gas ukuran 5,7 kilogram dengan harga Rp93 ribu per tabungnya menjadi keluhan bagi sejumlah masyarakat.

Tingginya harga yang tetapkan pemerintah tersebut juga sangat berdampak terhadap penjualan gas elpigi subsidi 3 kilogram di sejumlah kios-kios.

Di tingkat pangkalan dan eceran, harga gas elpigi ukuran 3 kilogram yang sebelumnya seharga Rp20 dan 22 ribu pertabungnya, kini harganya mengalami kenaikan dan tembus mencapai Rp25 hingga 28 ribu per tabungnya. Sememtara pemerintah belum menaikkan harga gas subsidi melon tersebut.

Meski demikian, stok gas berbagai ukuran baik itu yang 3 kilo hingga 12 kilo masih terpantau banyak di sejumlah kios gas elpigi.

Naiknya harga gas elpigi disemua ukuran sangat dirasakan oleh Mardiana, sebagai ibu rumah tangga sangat terbebani dengan harga gas yang tidak terbendung ini. Ia meminta agar pemerintah menstabilkan kembali harga gas maupun kebutuhan rumah tangga.

" apa-apa semuanya naik sekarang ini bang, kalau gas 3kg ini sudah lama naiknya. Bahkan sebelum pemerintah menaikkan harga gas non subsidi sudah 28 ribu," katanya. Rabu (9/3/2022).

Terkait hal ini, Edy Sofyan selaku Kepala bidang Perdagangan di Dinas Perindag dan Koperasi Kabupaten Tebo mengaku bahwa gas subsidi melon atau gas ukuran 3 kilo hingga saat ini belum ada kenaikan.

"memang beberapa waktu lalu pemerintah menaikkan harga gas Non subsidi ukuran 12 Kg seharga Rp192.000 dan gas ukuran 5,7 Kg dengan harga Rp.93.000 per tabungnya. Sedangkan gas melon masih dengan harga Rp18.000 per tabung," kata Kabid Perdagangan.

Edy Sofyan mengaku bahwa naiknya harga gas melon 3 Kg di tingkat pangkalan dan eceran itu dipengaruhi oleh jarak tempuh ke lokasi. Karena, wilayah yang ada di Kabupaten Tebo sangat jauh ditambah lagi medan jalan yang buruk.

"medan jalan dan lokasi menjadi penyebab utama adanya kenaikan harga di tempat pangkalan maupun pengecer," jelasnya.

Dalam waktu dekat ini, lanjut Edy, pihaknya kembali akan duduk bersama dan akan turun kelapangan untuk menstabilkan harga menjelang bulan suci Romadhan mendatang. (Red,ST)
Pos Terkait