Scroll untuk melanjutkan membaca

Bos Judi Online Asia Diekstradisi dari Thailand ke China, Skandal Rp 6.349 Triliun!

Bos Judi Online Asia Diekstradisi dari Thailand ke China, Skandal Rp 6.349 Triliun!/Ilustrasi/Ai

Suaratebo.net - Ekstradisi dramatis She Zhijiang, otak sindikat judi online (judol) terbesar di Asia Tenggara, dari Thailand ke China menjadi sorotan global. Keputusan pengadilan Thailand untuk mengabulkan permohonan ekstradisi ini mengakhiri penahanan tiga tahun She di penjara Bangkok. Pria berusia 43 tahun asal China ini diduga kuat sebagai dalang utama jaringan judol lintas perbatasan yang memutar transaksi mencengangkan senilai Rp 6.349 triliun ($400 Miliar USD) atau sekitar 2,7 triliun Yuan.

Jejak Kejahatan Lintas Batas dan Markas Ilegal di Myanmar

Operasi ilegal She Zhijiang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar yang pernah terungkap di Asia Tenggara. Pusat kegiatan sindikat ini diduga berada di kawasan ekonomi khusus Shwe Kokko, Provinsi Myawaddy, Myanmar, berdekatan dengan perbatasan Thailand. Pada Agustus 2022, She ditangkap oleh Kepolisian Thailand berdasarkan surat perintah internasional dan red notice Interpol yang diminta oleh Beijing. Tudingan utama terhadap She adalah mengoperasikan kasino dan situs web perjudian ilegal, serta menggunakan basis di Myanmar untuk pencucian uang (AML).

Ekstradisi She yang dilakukan awal pekan ini memperkuat putusan pengadilan Thailand sebelumnya. Pada Rabu (12/11) waktu setempat, She dipindahkan dari penjara Bangkok ke Bandara Suvarnabhumi dengan pengawalan ketat, lalu diserahkan langsung kepada otoritas China yang bahkan mengirimkan pesawat khusus untuk menjemputnya.

Komitmen Kerja Sama Lintas Negara Melawan Kejahatan Terorganisir

Pemerintah China menyambut baik ekstradisi ini, berterima kasih kepada Thailand atas kerja samanya. Konselor Kedutaan Besar China di Bangkok, Zhao Mengtao, menyatakan, "Ini menunjukkan tingginya tingkat kerja sama kita." Ia menambahkan bahwa kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam memberantas kejahatan terorganisir seperti judi online dan scam online.

Meskipun demikian, proses ekstradisi ini dianggap "tidak lazim" oleh pengacara She, Sanya Eadjongdee, meskipun ia tidak memberikan detail lebih lanjut. Eadjongdee menegaskan bahwa kliennya tetap menyangkal telah melakukan pelanggaran hukum. Kasus ini menyoroti upaya yang ditingkatkan oleh otoritas Asia Tenggara untuk membongkar sindikat kejahatan siber yang seringkali terkait dengan perdagangan manusia dan penipuan digital. Sebelumnya, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) juga telah menjatuhkan sanksi kepada sembilan perusahaan dan individu yang terhubung dengan Shwe Kokko karena keterlibatan mereka dalam jaringan scam dan perdagangan manusia. (HS)


Sumber : Detik

Baca Juga
Berita Terbaru
  • Bos Judi Online Asia Diekstradisi dari Thailand ke China, Skandal Rp 6.349 Triliun!
  • Bos Judi Online Asia Diekstradisi dari Thailand ke China, Skandal Rp 6.349 Triliun!
  • Bos Judi Online Asia Diekstradisi dari Thailand ke China, Skandal Rp 6.349 Triliun!
  • Bos Judi Online Asia Diekstradisi dari Thailand ke China, Skandal Rp 6.349 Triliun!
  • Bos Judi Online Asia Diekstradisi dari Thailand ke China, Skandal Rp 6.349 Triliun!
  • Bos Judi Online Asia Diekstradisi dari Thailand ke China, Skandal Rp 6.349 Triliun!