![]() |
Basarnas Resmi Tutup Operasi Pencarian Korban Gedung Ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 171 Tercatat Terdampak |
Suaratebo.net, Sidoarjo – Setelah sembilan hari penuh bekerja tanpa henti, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) secara resmi mengakhiri operasi pencarian dan pertolongan (SAR) untuk korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Penutupan operasi ini dilaksanakan pada hari Selasa (7/10) melalui apel gabungan, sebuah penanda bahwa seluruh puing kini telah bersih dan tidak ada lagi korban yang tertinggal.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, memimpin apel penutupan tersebut di selasar gedung lama pesantren. "Dengan demikian operasi pencarian dan pertolongan korban resmi saya tutup," tegas Syafii, dilansir CNNIndonesia, sekaligus mengumumkan bahwa seluruh material bangunan runtuh telah berhasil dipindahkan. Lokasi kejadian kini hanya menyisakan kerikil dan sisa-sisa bilah besi konstruksi, dikelilingi dua ekskavator dan satu alat berat crane yang terparkir.
Fokus Baru Pasca-SAR, Penanganan Lanjutan Bencana
Meski tugas di koridor pencarian dan pertolongan telah tuntas, Basarnas mencatat tragedi Ponpes Al Khoziny ini berdampak pada total 171 orang. Data final menyebutkan 104 orang selamat, sementara 67 orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk di dalamnya temuan 8 body part atau bagian tubuh.
Syafii menjelaskan bahwa penutupan ini hanya berlaku untuk sektor SAR. Selanjutnya, peran pengawasan dan penanganan pascakejadian akan sepenuhnya diambil alih oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. "Apa yang kita tutup pada hari ini sebenarnya di koridor pencarian dan pertolongan. Tentunya terkait dengan apa yang nanti akan ditindaklanjuti, teman-teman bisa monitor perkembangannya," ujarnya, sembari menekankan lokasi tersebut masih dalam supervisi langsung BNPB.
Operasi SAR gabungan yang melibatkan berbagai unsur, termasuk relawan dan jurnalis, diapresiasi tinggi oleh Kepala Basarnas. Syafii memandang kerja keras selama sembilan hari penuh ini sebagai bentuk pengabdian dan amal ibadah bagi seluruh tim. Pesan ini sekaligus menutup babak krusial penanganan darurat di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, mengalihkan fokus dari evakuasi korban ke tahap pemulihan pasca-bencana. (HS)
Sumber : CNN Indonesia