"Kami mempertanyakan, kepada Datuk Rio, kenapa memilih As'ari selaku Sekdus yang sudah jelas kalah dalam kompetisi dalam seleksi. Dimaa nilai akhir pengumuman dari Tes seleksi tersebut, hanya 130. Sementara nilai Hamidi memperoleh nilai akhir 133. Kok, bisa nilai yang tinggi malah tidak dilantik, tentu ini menjadi pertanyaan warga atas keputusan Datuk Rio," ucap korlap aksi Zarkoni.
Hamidi yang juga ikut dalam aksi itu mengatakan, ia merasa dirugikan atas kebijakan Rio yang tidak adil.
Menurutnya, Rio telah membuat kontes seleksi perangkat, namun pihaknya tidak sesuai kesepakatan awal. "Intinya kami menuntut keadilan berdasarkan seleksi perangkat yang sudah dilaksanakan oleh Rio. kesepakatan yang dibuat oleh camat waktu seleksi, siap kalah dan siap menang. Maka oleh karena itu Rio harus realistis terhadap hasil dari seleksi tersebut tentu menunjukkan yang unggul dalam seleksi tersebut sebagai sekdus.
"Saya selaku peserta seleksi sangat dirugikan karena mendapat nilai tertinggi, tapi Rio malah melantik calon sekdus yang mendapatkan nilai rendah. Lebih baik jangan ada kan seleksi sekdus kalau hasilnya seperti ini," ketus Hamidi kesal.
Sementara itu, pihak Rio Dusun Bedaro hingga berita ini dimuat, belum ada tanggapan resmi, dikarenakan Rio A Musa tidak ada di tempat. "Alasannya, Rio ke Bali, menurut informasi rekanan Rio yang berangkat ke Bali sudah pada pulang, kenapa dia (Musa) belum juga pulang, ada katanya langsung jenguk anaknya ke Jawa," katanya. (Red-ST)
