Suaratebo.net, Batanghari - Pasca ditetapkan nya Siswadi (33) sopir Xenia sebagai tersangka oleh Pihak Kepolisian Polres Tebo, terkait kasus Laka Lantas antara Mobil Xenia BH 1504 AN dengan mobil Bupati Bungo yang menewaskan dua orang penumpang. Yang terjadi pada sabtu (06/01) sekitar pukul 17:30 wib lalu, di KM 6, tepatnya di Desa Semabu, Kecamatan Tebo Tengah.
Terkait penetapan tersebut, pihak keluarga Siswadi merasa keberatan atas keputusan Polres Tebo. Pasalnya, Pemkab Bungo maupun Penumpang Xenia meminta agar kasus ini tidak berlanjut kepersidangan.
Partini (38) warga Desa Simpang Terusan, Kecamatan Muara Bulian, Kab. Batanghari mengaku keberatan atas penetapan tersangka terhadap adiknya tersebut. Karena, keluarga korban yang meninggal sudah mau berdamai dan tidak minta ganti rugi.
"Korban yang lain sudah pasrah semua karena ini musibah, mereka juga tidak menuntut atas kasus ini. Kami minta pihak kepolisian Polres Tebo untuk mencabut berkas penetapan tersebut," pinta Partini, sambil memohon, saat di temui di kediamannya. Sabtu (10/02) kemarin.
Selain itu juga, dirinya menceritakan bahwa Bupati Bungo Mashuri, sudah memberikan bantuan dan jaminan berobat selama 1 tahun, serta menganggap semua korban sudah seperti keluarganya sendiri, bahkan pada saat mau rujuk ke Jambi Sekda Bungo sempat minta kasus ini dihentikan.
"Inilah alasan kami untuk menghentikan kasus ini, karena kami (korban) maupun Bupati Bungo sudah seperti keluarga," jelasnya.
Sementara itu, Siswadi sopir Xenia bercerita bahwa kejadian yang sebenarnya adalah bahwa pada saat itu ia memang ingin mendahului sebuah mobil Truck yang ada di depannya sambil memberikan tanda. Namun, mobil Patwal Bupati Bungo tetap melaju kencang, dan sebelumnya ia dan penumpang lain mengaku sama sekali tidak mendengar ada suara Sirine Patwal.
Setelah berpas-pasan, mobil Patwal langsung menghindar, kemudian mobil Bupati Bungo yang ada dibelakang mobil Patwal langsung menghantam mobil yang ia bawa, dan terjadilah laka lantas.
"Itu lah kejadian yang saya ingat, dan yang perlu diketahui bahwa mobil saya ini bukan Travel seperti yang di tulis di berita berita," ungkap Siswadi, saat dikonfirmasi, di rumahnya.
Sementara, pantauan harian dilapangan melihat bahwa kondisi terakhir ayah satu anak yang merupakan tulung punggung di keluarganya ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, ia sangat sulit bergerak ke kiri dan kanan, karena mengalami patah pinggang.
Semantara, 9 penumpang yang masih hidup kini kondisinya sudah mulai membaik, adapun nama-nama nya adalah:
1. Jumadi (33) warga Simpang Terusan Kabupaten Batanghari.
2. Darsono (24) warga Pal. 5 Tembesi Kabupaten Batanghari.
3. Sahono (33) desa Tenam Kabupaten Batanghari.
4. Retnowati (28) warga Simpang Terusan Kabupaten Batanghari.
5. Nirsyaizatup Aini (5) pelajar warga Simpang Terusan Kabupaten Batanghari.
6. Retnomukti (17) pelajar warga desa Tenam Kabupaten Batanghari.
8. Retno Sari (23) IRT warga desa Tenam Kabupaten Batanghari.
9. Danis Izkawan (4) warga Tenam Kabupaten Batanghari.
10. Fario Alfari (1) warga desa Tenam Kabupaten Batanghari. (ST-And)