Gawat,,,, Diduga 3 Orang Meninggal Akibat Menghirup Polusi Udara Pabrik PTPN VI Rimbo Bujang

suaratebonews. blogspot. com
Gawat,,,,  Diduga 3 Orang Meninggal Akibat Menghirup Polusi Udara Pabrik PTPN VI Rimbo Bujang

Suaratebo.net, Muara Tebo - Gawat,,,,, apa yang diderita bertahun - tahun yang dirasakan oleh warga dua desa di Kecamatan Rimbo Bujang yang bermukim disekitar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PTPN VI Rimbo Bujang Unit Usaha Kebun Rimbo Dua. Pasalnya, keberadaan PKS milik BUMN tersebut mencemari lingkungan sekitar.
Dimana pemukiman masyarakat yang paling dekat radiusnya atau berdampingan langsung dengan PKS adalah warga jalan Randu II desa Tirta Kencana dan warga jalan Camar desa Sapta Mulia kec. rimbo bujang. Mereka sepertinya sudah pasrah dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya yang tercemar akibat limbah pabrik yang mengolah buah sawit hasil kebun milik PTPN VI Rimbo Bujang tersebut.
Pasalnya, warga setempat sudah berulang kali mengadu ke pihak manajemen PTPN VI Rimbo Bujang maupun ke Pemerintah. Namun, tindak lanjutnya tidak ada sama sekali. Mereka seperti sudah tidak punya harapan lagi untuk hidup dengan lingkungan yang sehat dan bersih dari pencemaran.
Suwandi, Ketua RT 32 jalan Camar desa Sapta Mulia pada sejumlah wartawan dijumpai dirumahnya,  kamis (14/09), mengungkapkan bahwa udara dimana ia bertempat tinggal sudah tidak sehat lagi karena terkena polusi udara yang berasal dari PKS PTPN VI Rimbo Bujang Unit Usaha Kebun Rimbo Dua dan sangat mengancam keselamatan warga.
Hal yang lebih mengejutkan lagi diungkapkan oleh Suwandi, sudah ada korban 3 orang warga jalan Camar yang meninggal dunia diduga akibat penyakit sesak nafas karena menghirup udara yang tercemar oleh asap PKS PTPN VI Rimbo Bujang yang berwarna hitam pekat dan bau busuk tersebut.
"Ya memang kalau meninggal dunia itu urusan takdir, tapi 3 Orang warga jalan Camar ini meninggal karena sesak nafas karena udara disini (Di jalan Camar_red) kena asap Pabrik (PKS). Asapnya hitam - hitam besar kalau dilihat, bagaimana kalau dihirup pakai hidung, kan bisa sesak nafas," ujar RT Suwandi.


Dirinya juga menuturkan, saat 3 Orang warga yang meninggal itu masih mengalami sakit, kalau dibawa jauh dari rumahnya yang dekat PKS ini, sesak nafasnya sembuh. Tapi kalau dibawa pulang lagi ke rumah, sesak nafasnya kambuh lagi. Karena rumahnya hanya ada didekat PKS ini mau tak mau tetap tinggal di rumah.
Sementara itu, warga lainnya yakni Herman mengaku bahwa Sumurnya sebagai tempat sumber air bersih terasa asam rasanya karena tercemar air limbah PKS seperti sumur milik warga lainnya. Rumahnya ini hanya berjarak kurang lebih sekitar 200 meter dari Kolam penampungan Limbah PKS yang hanya dibatasi oleh pagar dan jalan umum.

"Air sumur saya tidak bisa dikomsumsi karena rasanya asam, terpaksa saya beli air bersih untuk keperluan masak, air sumur cuma untuk mandi walaupun pertama dulu dipakai untuk mandi badan jadi gatal," aku Herman mantan Ketua RT ini.

Ia berharap Kepada pihak Pemerintah agar secepatnya mencarikan solusi agar warga bebas dari pencemaran limbah PKS PTPN VI Rimbo Bujang. Karwna, tidak hanya warga jalan Randu II dan warga jalan Camar, warga diluar itupun terkena juga dampaknya dan jangan sampai ada lagi korban berikutnya.

Sementara saat sejumlah wartawan ingin mengkonfirmasi kepada Manajer PTPN VI Rimbo Bujang Unit Usaha Kebun Rimbo Dua ketika akan tidak berada ditempat. Menurut salah seorang stafnya, sang Manajer sedang berada di Jambi.

"menager lagi kejambi,  kami tidak ada wewenang untuk memberikan keterangan, "ujarnya singkat. (ST-BS2)
Pos Terkait