![]() |
| Kebakaran Hebat di Balai Rajo Tebo: Tiga Rumah Ludes, Diduga Akibat Obat Nyamuk |
Suaratebo.net - Peristiwa kebakaran hebat melanda pemukiman warga di Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo, pada Selasa (30/12/2025) pagi. Insiden yang terjadi saat warga memulai aktivitas subuh tersebut menghanguskan sedikitnya tiga unit rumah warga dan menimbulkan kerugian material yang cukup besar.
Kronologi Kejadian dan Respon Cepat Pemadam Kebakaran
Api pertama kali terlihat berkobar di salah satu rumah warga sekitar pukul 05.36 WIB. Begitu menerima laporan, Tim Pemadam Kebakaran dari Pos Damkar VII Koto Ilir langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Untuk mempercepat proses pemadaman, satu armada tambahan dari Pos Damkar Tebo Ulu turut diterjunkan ke lokasi.
Petugas mulai melakukan proses pemadaman intensif dan dilanjutkan dengan tahap overhaul (pendinginan) pada pukul 05.58 WIB untuk memastikan tidak ada sisa api yang berpotensi menyala kembali. Setelah situasi dinyatakan benar-benar aman, seluruh armada kembali ke markas pada pukul 07.25 WIB.
Penyebab Kebakaran: Dipicu oleh Obat Nyamuk
Berdasarkan hasil investigasi awal di lapangan, sumber api diduga kuat berasal dari kelalaian penggunaan obat nyamuk bakar di dalam rumah. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh pihak berwenang yang menangani kejadian tersebut.
Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar), Habibi, menjelaskan bahwa titik api muncul dari rumah salah satu warga bernama Si’is. Percikan api dari obat nyamuk tersebut kemudian menyambar benda-benda yang mudah terbakar di sekitarnya hingga api membesar dengan cepat.
"Api berasal dari obat nyamuk," tulis Habibi secara singkat melalui pesan WhatsApp saat mengonfirmasi penyebab kejadian kepada media.
Dampak Kerugian dan Rumah Terdampak
Kobaran api yang sangat cepat merambat membuat upaya penyelamatan bangunan menjadi sulit. Akibatnya, api tidak hanya melalap habis rumah Si'is, tetapi juga merembet dan merusak dua rumah tetangga di sebelahnya, yakni milik Yusuf dan Syaiful.
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa dalam musibah ini, kerugian materil diperkirakan mencapai angka yang cukup signifikan. Berdasarkan taksiran sementara, total kerugian yang diderita ketiga kepala keluarga tersebut mencapai Rp100 juta.
