Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan (TPHKP) Kabupaten Tebo, H. Muhammad Ziadi, dalam laporannya menyampaikan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2025, membawa perubahan signifikan terhadap sistem penyuluhan pertanian di Indonesia.
Menurutnya, salah satu poin krusial dalam Inpres tersebut adalah pengalihan seluruh penyuluh pertanian, baik ASN maupun P3K—dari pemerintah daerah ke Kementerian Pertanian.
“Jumlah penyuluh kita saat ini 63 orang, terdiri dari 59 orang di Dinas TPH dan 4 orang di Dinas Perkebunan dan Peternakan. SK pemindahan akan berlaku mulai 1 Januari 2026,” jelas Ziadi.
Ia menegaskan bahwa meski penyuluh dialihkan ke pusat, wilayah kerja dan sarana prasarana penyuluhan tetap menjadi kewenangan daerah, termasuk operasional Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Sedangkan dalam sambutannya, Bupati Tebo Agus Rubiyanto menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian sebagai penopang utama ketahanan pangan daerah dan nasional. Ia menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian, mulai dari perubahan iklim, alih fungsi lahan, hingga fluktuasi harga komoditas.
“Tebo menghadapi tantangan yang sama, tetapi saya yakin, dengan kerja bersama, inovasi, dan sinergi, pertanian Tebo bisa semakin kuat, tangguh, dan mandiri,” ujar Bupati.
Bupati juga menjelaskan bahwa implementasi Inpres No. 3 Tahun 2025, harus dimaknai sebagai langkah strategis pemerintah dalam percepatan swasembada pangan. Ia menyampaikan lima arahan penting:
1. Penguatan sinergi Pemkab Tebo dengan Kementerian Pertanian, melalui koordinasi rutin dan terukur agar transisi berjalan mulus.
2. Peningkatan kompetensi penyuluh, khususnya penguasaan teknologi pertanian modern dan kemampuan pendampingan petani.
3. Kehadiran aktif penyuluh di lapangan, memastikan teknologi dan praktik pertanian modern benar-benar ditera
4. Eksistensi BPP tetap dipertahankan sebagai pusat koordinasi dan pelatihan teknis.
5. Penguatan sistem pelaporan, monitoring, dan evaluasi, untuk mengukur dampak penyuluhan bagi produktivitas petani.
Bupati menutup sambutannya dengan mengajak seluruh penyuluh meningkatkan profesionalisme dan kolaborasi.
“Jika penyuluh kuat, maka petani akan hebat. Dan jika petani hebat, maka ketahanan pangan daerah akan semakin kokoh,” tegasnya.
Dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, Bupati Agus Rubiyanto resmi membuka Temu Teknis Penyuluh Pertanian Kabupaten Tebo Tahun 2025.(Red-ST)
