![]() |
Gambar kegiatan Sapa WPI Jambi |
Suaratebo.net - Kegiatan "Sapa WPI Jambi" yang diselenggarakan oleh Wanita Penulis Indonesia (WPI) Wilayah Jambi pada Sabtu, 17 Mei 2025, di DPATI Coffee Café, Kota Jambi, berlangsung meriah dan penuh semangat. Acara ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem literasi perempuan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) bagi para penulis.
Kolaborasi Literasi dan Perlindungan HKI
Dalam acara ini, WPI Jambi bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jambi melalui Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual. Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Diana Yuli Astuti, hadir dan memberikan sosialisasi mengenai pentingnya mendaftarkan karya tulis sebagai bentuk perlindungan hukum. Layanan konsultasi dan pendampingan pendaftaran hak cipta juga disediakan, yang disambut antusias oleh para peserta.
Rangkaian Acara yang Inspiratif
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Stasiun TVRI Jambi, Herly Marjoni, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Rektor Universitas Nurdin Hamzah, pegiat literasi, organisasi seni budaya, serta perwakilan dari lembaga pemasyarakatan dan komunitas guru. Rangkaian kegiatan mencakup diskusi kreatif tentang proses penulisan, pembacaan puisi, bazar buku, dan produk kreatif.
Meningkatkan Kesadaran Literasi dan Budaya Lokal
Ketua WPI Jambi, Ramayani, M.Pd, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan minat dan kesadaran literasi, serta kepedulian terhadap budaya lokal di kalangan perempuan. Dengan slogan "Menajamkan Akal, Menghaluskan Budi," WPI Jambi berkomitmen untuk menjadikan literasi sebagai jembatan dalam memperkuat identitas budaya Jambi.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Balai Bahasa Provinsi Jambi, yang sebelumnya telah melakukan audiensi dengan WPI Jambi dalam rangka persiapan acara "Sapa WPI."
Dengan adanya kolaborasi antara WPI Jambi dan Kemenkumham Jambi, diharapkan semakin banyak penulis perempuan yang menyadari pentingnya perlindungan hukum terhadap karya mereka, serta semakin meningkatnya minat literasi dan pelestarian budaya lokal di Provinsi Jambi. (Sk)