Suaratebo,net. Tebo - Kisruh di internal DPRD Tebo, kamis (01/11/2018) kembali membuat heboh masyarakat Kabupaten Tebo. Pasalnya, 6 fraksi di DPRD sepakat menonaktifkan Sekretaris dewan (Sekwan) Nafri Junaidi dari jabatannya dan menunjuk Novita sebagai Plt. Sekwan.
Selain menonaktifkan Sekwan, 23 orang ini juga menyegel ruang sekwan. Penyegelan itu disaksikan para awak media dan staf sekwan.
Penonaktifan ini dilakukan atas dasar 11 alasan, yang pertama Sekwan tidak pernah membagikan buku APBD, setiap tahunnya disimpan. Kedua, banyak surat-surat seperti hasil audit BPK, KPK, dan Bappeda yang ditujukan anggota dewan tidak pernah sampai ke anggota dewan selalu disimpan.
Ketiga, tidak bisa bekerjsama dengan semua fraksi yang ada di DPRD Tebo, Keempat Sekwan Hanya mementingkan satu fraksi yakni fraksi Golkar. Kelima, Anggaran makan dan minum di DPRD Tebo diduga di korupsi. Keenam, Kabag-kabag tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Ketujuh, Sekretariat DPRD Tebo sudah seperti rumah kekuarga besar dan sanak familynya. Kedelapan, Keluarga dan keponakan berjumlah 7 orang honor di Sekretariat DPRD dan kewenangannya melebihi pegawai negeri sipil.
Kesembilan, Belanja kue, tisu, buah-buahan pun Sekwan sendiri. Kesepuluh, Kabag Umum, Keuangan, dan persidangan dengan tenaga honor yang merupakan keluarga Sekwan dan yang terakhir, Sdr, Nafri Junaidi tidak pernah merespon bahkan tidak mau mengangkat telepon dari anggota DPRD Tebo ketika dihubungi.
"Kami 6 Fraksi DPRD Tebo sepakat menonaktifkan Nafri Junaidi dari jabatannya sebagai sekwan DPRD Tebo, dan kami minta Bupati Tebo menindaklanjuti," Tegas Wartono.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Tebo, Syamsu Rizal, menerangkan bahwa 6 fraksi menonaktifkan Nafri Junaidi dari jabatannya karena tidak bisa bekerjasama dengan anggota DPRD Tebo.
"Dalam surat yang kami layangkan ke Bupati ada 11 alasan kenapa kami menonaktifkan sekwan, dan surat yang kami layangkan itu ditandatangani 23 Anggota dewan yang tergabung di 6 fraksi, dan menunjuk Novita sebagai Plt. Sekwan," pungkas Iday. (ST,end)
