Suaratebo.net, Sarolangun - Seperti yang diberitakan
sebelumnya, terkait adanya laporan warga ke pihak dinas lingkung hidup (DLH)
Sarolangun, mengenai dugaan pembuangan limbah pabrik tahu ke sungai yang
menyebabkan sungai terindikasi tercemar, lantas pihak pabrik membantah adanya
dugaan tersebut.
Hal
itu dikatakan oleh Cahyono, pemiliki perusahaan itu saat di temui di lokasi
pabrik yang bertempat di Sindai Kelurahan Sukasari Kecamatan Sarolangun
Provinsi Jambi. Dia menerangkan bahwa dirinya telah melakukan berbagai upaya
untuk menjadikan limbah tersebut bisa lebih baik dan layak buang, hanya saja
dia menginginkan, dinas terkait yakni DLH, Disperindag, Kesehatan bahkan
Perizinan Satu Pintu dapat melakukan pembinaan secara berkelanjutan.
"Yang
namanya pabrik tahu itulah pasti resikonya mas persoalan limbah, tapi kami
terbatas pengetahuan makanya kami butuh mereka datang kesini memberikan kami
petunjuk " Katanya, Minggu (29/07).
Dengan
keterbatasan itu, dia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan
limbah, agar kelayakan limbah ketika dibuang sesuai dengan teknis dan aturan
yang telah ditetapkan.
"Kami
butuh pembinaan tekhnis, kalau soal upaya kami jujur saja mas sejak berdirinya
pabrik kecil ini sudah melakukan upaya yang cukup maksimal, kolam limbah sudah
ada cuma itulah lagi lagi kami keterbatasan petunjuk tekhnis "Keluhnya.
Ditanya
apakah dinas terkait yakni DLH, Disperindag dan kesehatan telah memberikan
pembinaan secara berkelanjutan, dia membantah bahwa dinas terkait tidak pernah
memberikan pembinaan berkala.
"Saat
pengurusan izin, ada yang datang dari pihak pemerintah salah satunya pihak satu
pintu dan pihak dinkes. Pada tahun 2015 dinas kesehatan dan pihak satu pintu
2016 , cuma sebatas itu, sampai hari ini tidak ada" terangnya lagi.
Dia
mengharapkan agar pemerintah dapat memperhatikan para pengusaha tahu dan tempe
yang ada di kabupaten Sarolangun, sebab tahu dan tempe merupakan bahan komoditi
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"inikan
termasuk salah satu komoditi di pasar yang sangat di butuhkan di masyarakat,
belum lagi kita sudah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sini, ada 8 orang
yang kerja disini, intinya kami butuh sekai solusi dari pemerintah" harapnya. (Qq)