Suaratebo.net,
Tebo - Team Sultan Polres Tebo meringkus Diki (21) tersangka
pembunuh balita di Desa Jambu, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Jumat
(20/07/2018).
Tersangka
merupakn ayah kandung korban yang tega mengorok atau menyembelih leher anaknya
Rifki (8 bulan), hanya karena kesal kepada Neni istrinya yang juga ibu kandung
korban, sehingga kekesalan itulah yang dilampiaskan ke anaknya.
“Sayo
karena bini (istri,red), bilang saya anak ka… ..ng, “ujar Diki dikonfirmasi
Suaratebo.net dimobil usai diringkus tim Sultan Polres Tebo, dirumahkeluarganya
di Dusun Ladang Panjang, Desa Sarimulya, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo,
sekitar pukul 18.15 Wib, Jumat (20/07/2018).
Tersangka
mengakui telah membunuh anak kandungnya tersebut pada Kamis sore (19/07/2018)
sekitar pukul 18.00 Wib.
Sebelum
mengorok leher anaknya yang masih balita itu, dia juga mengaku ngelem atau
mabuk lem dengan cara dihirup, “Ngelem aibon merek dragon,”ujarnya.
Dalam
keterangan Tersangka, bahwa setelah membunuh korban, dia kabur kedalam kebun
menuju rumah keluarganya di Desa Sarimulya.
Saat
ditanya apakah menyesal telah membunuh anak kandungnya, “Ya, saya menyesal
telah membunuh anak saya sendiri, “tutupnya.
Tim
Sultan Polres Tebo berhasil ringkus tersangka pembunuh balita usia 8 bulan di
Desa Jambu, Kecamatan Tebo Ulu.
Tersangka
yang tidak lain adalah bapak kandung korban, diringkus Tim Sultan di rumah
keluarganya di Dusun Ladang Panjang, Desa Sido Mulyo, Kecamatan Rimbo Ilir,
sekitar pukul 18.15 Wib.
Sebelumnya,
Jumat pagi (19/07/2018) sekitar pukul 08.00 Wib, warga desa Jambu, Kecamatan
Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, dihebohkan dengan penemuan jasad balita dalam kondisi
luka sobek pada bagian leher.
Korban
yang diketahui bernama Rifki (8 bilan) ini, diduga sengaja dibunuh oleh ayah
kandungnya sendiri dengan cara digorok atau disembelih dengan gunting.
Pembunuh
super tega ini terungkap sekitar pukul sekitar pukul 07.00 Wib oleh Sabro alias
Dajal warga desa Jambu.
Saat
itu orang yang pertama kali menemukan jasad korban ini hendak pergi ke kebun
untuk menyadap karet.
Namun,
saat melintasi jalan setapak menuju ke kebun karetnya, Sabro melihat ada
seorang bayi laki-laki dengan posisi telentang di pinggir jalan setapak. Saat
ditemukan, kondisi korban sudah meninggal dunia dan dikerumuni semut.
Temuan
jasad balita ini langsung dilaporkan Sabro kepada warga lain dan polisi. Kontan
saja, warga berdatangan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melihat langsung
kondisi jasad balita yang ditemukan tersebut.
Tidak
tega melihat kondisi korban yang sudah meninggal dunia dan dikerumuni semut,
warga langsung membawa jasad korban ke Puskesmas Pulau Temiang. Warga juga
langsung menghubungi pihak kepolisian terdekat. (ST-BS2)