Suaratebo,net. Muara Tebo - Meski hidup di di dalam hutan yang jauh dari pemukiman penduduk, Keberadaan Suku Anak Dalam (SAD) kini sudah mulai mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, terkait kesetaraan akses pendidikan.
Pendidikan ini menjadi harapan masyarakat Rimba agar mendapatkan kehidupan yang layak di kemudian hari.
Tumenggung Apung pimpinan SAD di Sungai Dahan Desa Muara Kilis Kecamatan Tengah Ilir menyampaikan bahwa anak rimba sangat kekurangan tenaga pendidik, dirinya minta agar pemerintah Kabupaten Tebo menyediakan tenaga pengajar supaya anak rimba lebih mengenal ilmu pengetahuan yang lebih banyak.
"Kami butuh guru yang selalu siap mendidik warga SAD tentang ilmu pengetahuan," pinta Tumenggung Apung.
Permintaan tenaga pengajar dari pimpinan SAD Sungai Dahan ini langsung mendapat tanggapan dari koordinator keamanan PT WKS Polo, yang menjadi bagian dari kawasan SAD.
Menurut Polo pihaknya dari pihak keamanan menawarkan diri untuk menjadi pengajar SAD.
" Kami dari pihak keamanan siap menawarkan diri untuk mengajar SAD di Sini," ujar Polo, dalam kunjungan jajaran Kejari Tebo Minggu (17/09/2017).
Sementara, Kepala Kejari Tebo Teguh Suhendro menjelaskan bahwa pendidikan harus diberikan secara menyeluruh kepada SAD, terutama terkait dengan hukum.
Pendidikan akan hukum diharapkan mampu menghindari adanya konflik yang terjadi antara SAD dengan pihak luar.
" Sosialisasi pemahaman tentang hukum ini akan kita berikan secara berkelanjutan," ujar Teguh.
Kasi Intel Kejari Tebo Rosandi menyampaikan agar nantinya SAD mematuhi peraturan yang berlaku, sebab di Indonesia semua sama perlakuannya di depan hukum.
"Misalnya saat bertemu gajah di lingkungan sekitar diupayakan untuk tidak membunuh atau melukai, namun mengarahkan ke luar agar tidak masuk ke lingkungan. Pasalnya, gajah merupakan satwa yang dilindungi," kata Rosandi.(ST-end)