![]() |
| Antisipasi Banjir, Wabup Tebo Pantau Elevasi Sungai Batanghari dan Koordinasi Bendungan Dharmasraya |
Suaratebo.net - Pemerintah Kabupaten Tebo kini dalam status waspada tinggi menyusul naiknya permukaan air Sungai Batanghari akibat tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Wakil Bupati Tebo, Nazar Efendi, SE, M.Si, menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan pemantauan ketat terhadap fluktuasi debit air untuk meminimalkan risiko bencana banjir di wilayah tersebut.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin komunikasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya terkait manajemen pintu bendungan Sungai Batanghari. Hingga saat ini, pintu bendungan tersebut dilaporkan belum dibuka, meski permukaan air terus menunjukkan tren kenaikan. Koordinasi lintas wilayah ini krusial untuk memastikan debit air yang mengalir ke hilir tetap terkendali.
Ambang Batas 9 Meter, Alarm Siaga Banjir Tebo
Berdasarkan analisis teknis di lapangan, Wakil Bupati menjelaskan bahwa parameter utama kewaspadaan terletak pada ketinggian permukaan air. Jika elevasi air Sungai Batanghari menyentuh angka 9 meter, maka Pemerintah Kabupaten Tebo secara otomatis akan menetapkan status Siaga.
"Tingginya curah hujan menjadi faktor utama kenaikan air saat ini. Kami terus memantau, jika ketinggian mencapai 9 meter, maka seluruh unsur pemerintah dan tim Satgas harus dalam posisi siap siaga penuh," ujar Nazar Efendi.
Himbauan bagi Masyarakat di Bantaran Sungai
Merespons potensi ancaman ini, pemerintah daerah mengeluarkan instruksi khusus bagi warga yang bermukim di sepanjang pinggiran bantaran Sungai Batanghari. Masyarakat diminta untuk:
- Meningkatkan Kewaspadaan, Selalu memantau pergerakan air secara mandiri, terutama pada malam hari atau saat hujan lebat.
- Menjaga Kebersihan Lingkungan, Segera membersihkan sampah di saluran air dan lingkungan sekitar agar tidak menghambat aliran air.
- Manajemen Limbah Domestik, Tidak membuang sampah ke sungai yang dapat memperparah pendangkalan dan risiko luapan.
Langkah preventif ini diharapkan dapat menekan dampak kerugian materiil maupun korban jiwa jika sewaktu-waktu debit air meluap melampaui batas aman.
