Scroll untuk melanjutkan membaca

Waspada! Ini Modus Baru Propaganda Terorisme Incar Anak dan Pelajar Lewat Media Sosial & Game Online

Waspada! Ini Modus Baru Propaganda Terorisme Incar Anak dan Pelajar Lewat Media Sosial & Game Online/Ai

Suaratebo.net - Propaganda terorisme kini menyasar target yang lebih muda: anak-anak dan pelajar. Modus penyebarannya pun berevolusi, memanfaatkan platform yang akrab dengan keseharian mereka, mulai dari media sosial hingga game online.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Divisi Humas membeberkan tahapan penyebaran propaganda yang semakin canggih ini.

Tahapan Propaganda, Dari Terbuka hingga Personal

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa proses propaganda dilakukan secara bertahap.

1. Diseminasi Awal di Platform Terbuka

Propaganda pada tahap awal didistribusikan melalui platform yang lebih mudah diakses dan bersifat terbuka, seperti:

  • Facebook
  • Instagram
  • Game Online

"Propaganda didiseminasi dengan menggunakan video pendek, animasi, meme serta musik yang dikemas menarik untuk membangun kedekatan emosional dan memicu ketertarikan ideologis," ujar Brigjen Trunoyudo dalam konferensi pers pada Selasa (18/11).

2. Perekrutan Personal (Private Messaging)

Setelah target potensial teridentifikasi dan menunjukkan ketertarikan, proses dilanjutkan secara pribadi. Perekrut akan menghubungi anak atau pelajar tersebut melalui aplikasi private messaging seperti WhatsApp atau Telegram.

Faktor Sosial yang Membuat Anak Rentan Terpapar

Hasil pendalaman yang dilakukan Polri menunjukkan adanya sejumlah faktor sosial yang membuat anak dan pelajar mudah terpengaruh paham-paham radikal ini. Faktor-faktor tersebut meliputi:

  • Aksi bullying atau perundungan.
  • Anak broken home atau kurang perhatian dari keluarga.
  • Proses pencarian jati diri.
  • Marginalisasi sosial.
  • Minimnya kemampuan literasi digital.
  • Faktor pemahaman agama yang keliru.

Densus 88 Tangkap 5 Perekrut Anak dan Pelajar

Tindakan tegas telah dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri. Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengonfirmasi penangkapan terhadap individu yang berupaya merekrut anak-anak dan pelajar ke dalam jaringan terorisme.

"Melakukan penegakan hukum terhadap kurang lebih lima orang dewasa yang berusaha melakukan rekrutmen terhadap anak-anak dan pelajar ya, kaitannya dengan jaringan terorisme," kata AKBP Mayndra pada hari yang sama.

Penangkapan ini dilakukan dalam rentang waktu yang signifikan. "Jadi, dalam setahun ini ada lima tersangka yang sudah diamankan oleh Densus 88 dengan tiga kali penegakan hukum dari akhir Desember 2024 hingga kemarin hari Senin tanggal 17 November 2025," tambahnya.

Beda Radikalisasi Online dengan Kasus di SMAN 72 Jakarta Utara

Brigjen Trunoyudo juga menyoroti pentingnya membedakan antara radikalisasi online dengan kasus kekerasan yang didasari motif lain, seperti yang terjadi pada peristiwa pengeboman di SMAN 72 Jakarta Utara pada 7 November 2025.

"Di mana pelaku melakukan aksi karena menjadi korban bullying dari rekannya dan meniru pelaku penembakan massal di luar negeri sebagai metode untuk melakukan aksi balas dendam dan bukan melakukan aksi karena keyakinan atas salah satu paham atau ideologi," tegasnya, menekankan bahwa kasus tersebut berbeda dengan fenomena radikalisasi online.

Orang tua, pendidik, dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan pengawasan, terutama terkait aktivitas anak di media sosial dan game online, serta memperkuat literasi digital dan dukungan emosional keluarga untuk mencegah paparan propaganda terorisme. (HS)


Sumber : CNN Indonesia

Baca Juga
Berita Terbaru
  • Waspada! Ini Modus Baru Propaganda Terorisme Incar Anak dan Pelajar Lewat Media Sosial & Game Online
  • Waspada! Ini Modus Baru Propaganda Terorisme Incar Anak dan Pelajar Lewat Media Sosial & Game Online
  • Waspada! Ini Modus Baru Propaganda Terorisme Incar Anak dan Pelajar Lewat Media Sosial & Game Online
  • Waspada! Ini Modus Baru Propaganda Terorisme Incar Anak dan Pelajar Lewat Media Sosial & Game Online
  • Waspada! Ini Modus Baru Propaganda Terorisme Incar Anak dan Pelajar Lewat Media Sosial & Game Online
  • Waspada! Ini Modus Baru Propaganda Terorisme Incar Anak dan Pelajar Lewat Media Sosial & Game Online