Kementan Panggil 212 Produsen Beras yang Terlibat Pengoplosan
![]() |
Ilustrasi pedagang beras SPHP/Ai |
Suaratebo.net - Kementerian Pertanian (Kementan) akan memanggil 212 produsen beras yang terbukti melakukan pengoplosan pada hari ini. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Pangan akan memanggil produsen-produsen tersebut untuk diminta pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
"Ada 212 merek mulai hari ini pemanggilannya. Dipanggil oleh Satgas Pangan. Ada 212 merek beras medium-premium harus ditindak," kata Amran dalam acara Transformasi Penyuluh Pertanian dan Pengembangan SDM Pertanian Mendukung Swasembada Pangan di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, dirangkum suaratebo dari web Detik pada 30 Juni 2025
Pengoplosan Beras Merugikan Konsumen
Pengoplosan beras yang dilakukan oleh produsen-produsen tersebut merugikan konsumen dan petani. Berdasarkan hasil investigasi Kementan, 85,56% beras premium yang diuji tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Sementara itu, 88,24% beras medium yang diuji tidak memenuhi standar mutu SNI.
"Ini kita lihat ketidaksesuaian mutu beras premium 85,56%, kemudian ketidaksesuaian HET 59,78%, kemudian beratnya (yang tidak sesuai) 21,66%. Kita gunakan 13 lab seluruh Indonesia, karena kita tidak ingin salah karena ini sangat sensitif," kata Amran.
Kerugian Konsumen Mencapai Rp 99 Triliun
Kementan memperkirakan bahwa kerugian konsumen akibat pengoplosan beras ini mencapai Rp 99 triliun per tahun. Jumlah ini terdiri dari kerugian konsumen beras premium sebesar Rp 34,21 triliun dan konsumen beras medium sebesar Rp 65,14 triliun.
"Jadi ini potensi kerugian konsumen sekitar Rp 99 triliun. Inilah hasil tim bersama turun ke lapangan dan kita akan verifikasi ulang, nanti satgas bergerak mengecek langsung di lapangan. Ada mutunya tidak sesuai, harganya tidak sesuai, beratnya tidak sesuai, ini sangat merugikan konsumen," imbuh Amran. (SH)
Sumber : Detik