Namun, aksi nekatnya menyita perhatian warga setempat juga membuat tukang bangunan yang tengah bekerja terkejut. mereka juga tampak terkejut dan berteriak mengingat Kapolres agar berhati-hati tidak terjatuh.
" Ada apa pak, hati-hati pak. Ini sangat tinggi. Pegangan pak," ujar Saiman, tukang tengah bekerja.
" Tenang pak, lanjut pak kerjanya. Saya ingin melihat saja dan ingin mengenali sejarah Bungo," jawab Kapolres.
Kedua nya tampak ngobrol santai di kubah masjid. Saiman mengakui dirinya dipercaya melakukan renovasi kubah, mengembalikan bentuk ke sedia kala. Saat ini, sudah hari ke 40 hari dirinya bersama temannya bekerja .
" Kita kerja dengan upah harian pak, sehari diupah Rp 150 ribu," ungkap Saiman menjawab pertanyaan Kapolres.
Diakui Saiman, dirinya sangat bersyukur ditengah pandemi Covid-19 masih diberikan pekerjaan dan mendapatkan rizki yang halal melakukan renovasi masjid.
" Kita bersyukur dan menikmati pekerjaan seperti ini pak. Bekerja ikhlas untuk memperbaiki rumah Allah ini, semoga menjadi ladang amal. Kalau upah kita nomor dua kan pak," ungkap Saiman dengan nada lembut dan membuat Kapolres terharu.
Kapolres menyarankan agar pak Saiman lebih berhati-hati, serta mengucapkan terima kasih. Atas kegiatan ini Kapolres mengakui sudah mengetahui sejarah masjid tanjung gendang yang dibangun pada Tahun 1941 silam. Berharap kepada masyarakat setempat terus menjaga keaslian bangunan masjid. Lalu melestarikan sejarah pembangunan masjid kepada generasi muda.
Sebagai pecinta sejarah, Kapolres mengakui sudah mengetahui sejarah berdirinya masjid Al -Munawwarah, masjid pertama yang menjadi saksi perkembangan islam di Kabupaten Bungo.
" Dalam sejarah, Tanjung Gedang merupakan pelabuhan tempat persinggahan. Berkembang nya Islam maka dibangun masjid sekitar tahun 1941. Terlihat gaya arsitektur abad ke 20 kini masih tegak kokoh. Patut menjadi sebuah kebanggan yang harus dipertahankan, " Fungkas Kapolres. (Red-ST)
