Dwi Oktapiani; Belajar dari Ketangguhan Perempuan SAD

Suaratebo
Dwi Oktapiani; Belajar dari Ketangguhan Perempuan SAD



Suaratebo.net - Hari itu ada untuk merayakan keberadaanmu. Kamu adalah perempuan yang sedang mekar dengan pesona yang indah dan tak akan pernah hilang. Tetaplah kuat, teguh dan tangguh dalam menghadapi segala tantangan.

Kutipan tersebut rasanya pantas disematkan kepada Dwi Oktapiani, pada peringatan Hari Perempuan Internasional 2021. Perempuan lajang kelahiran Kabupaten Tebo, Jambi, tersebut membaktikan sebagian besar masa mudanya untuk membantu kehidupan Suku Anak Dalam (SAD) atau yang dikenal dengan sebutan Orang Rimba. Berbeda dengan anak muda sebayanya yang rata-rata memilih bekerja di kota besar, Dwi begitu dia akrab disapa, ikhlas dan semangat menerobos semak belukar dan masuk jauh ke dalam hutan lebat, untuk mendampingi orang rimba. 

Menjadi pendamping warga SAD, sejatinya sudah dilakoni Dwi selama tiga tahun. Hal itu tak lepas dari pekerjaannya sebagai Liason Officer PT Lestari Asri Jaya (LAJ) untuk kelompok Orang Rimba. Berbagai kesulitan yang dialami, baik dalam perjalanan melintasi hutan rimba menuju pemukiman Orang Rimba, maupun saat berinteraksi dengan mereka, bukanlah dianggap sebagai kendala oleh perempuan keturunan Melayu itu. Butuh pendekatan khusus dalam berinteraksi dengan kelompok Orang Rimba, mengingat adanya perbedaan adat, budaya dan Bahasa. 

"Sejak masih sekolah, saya sudah penasaran dengan SAD. Sebagai penduduk asli Jambi, keberadaan Orang Rimba ini memantik saya untuk berkontribusi kepada mereka. Karena, bagaimanapun juga mereka adalah saudara kita, sesama anak bangsa Indonesia," tutur Dwi membuka kisah. 

Cita-cita dan niat baik tersebut akhirnya terwujud, setelah dia diterima sebagai karyawan PT LAJ, perusahaan karet alam di Tebo, Jambi, dan ditugaskan mendampingi Orang Rimba di sekitar kawasan Wildlife Conservation Area (WCA). WCA merupakan kawasan seluas 9.700 hektar yang ditujukan sebagai wilayah perlindungan terhadap habitat hewan liar dan tanaman langka, sekaligus menjadi kawasan perlintasan gajah yang berada di lokasi HTI perusahaan. Kawasan tersebut juga menjadi wilayah penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. LAJ melindungi kawasan tersebut, agar tetap alami dan lestari, sebagai komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam, termasuk menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat tinggal bagi kelompok Orang Rimba. (HS)

Pos Terkait