Suaratebo.net - Kobaran api tak perduli seberapa besarnya,
inilah tantangan seorang Pemadam Kebakaran, latihan fisik yang terus mereka
lakukan hanya untuk menunjang semua kegiatan yang mereka hadapi dilapangan, latihan
fisik, keterampilan, strategi penyelamatan semua wajib dilakoni, demi melakukan
penyelamatan.
Kali ini latihan dasar dilakukan sangat berbeda dari
biasanya, disinilah kemapuan fisik mereka diuji, dimana latihan dasar seperti bias
dikatakan tidak pernah dilakukan, mulai dari bertahan hidup dihutan hingga
bertahan hidup di Cadas Merapi dengan ketinggian 2891 MDPL, untuk mendapatkan
kualitas personil pemadam, 8 orang personil dikirim untuk melakukan kegiatan
latihan dasar ke puncak Gunung Merapi di Sumatera Barat, hal ini dibenarkan
oleh Arif Haryoko Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tebo.
“Benar kita kirimkan 8 orang personil untuk
mengikuti Pelatihan Dasar dengan tema bertahan hidup di hutan dan gunung, kita
harapkan dengan pelatihan ini, personil kita bisa memahami teknik bertahan
hidup di hutan dan digunung, hingga mampu mengenali berbagai rintangan di alam
liar” ungkapnya.
Adapun anggota yang mengikuti pendidikan dasar
tersebut diantaranya; Indra Bastian (Komandan Tim), Saparuddin, Ismail Fahmi, Musrizal,
Tri Khairul Tamimi, Anggi Prayogo, Eric Cantona, dan Syafriadi. Tentunya ini
bukan rintangan yang mudah, selain belum mengenali medan, personil harus benar –
benar mempersiapkan fisik yang fit, perjalanan Tim dipandu oleh Tim Pemadam
Kebakaran Kota Madya Padang Panjang yakni Latief dan Daffa.
Tujuan pendidikan dasar ini tidak lain adalah
melatih mental petugas penyelamat dalam menghadapi situasi dan keadaan darurat
di hutan dan gunung, hingga para penyelamat mampu mengenali berbagai rintangan
dan bentuk ancaman di hutan dan digunung untuk bertahan hidup tentunya dengan
memanfaatkan medan yang ada, sehingga mampu melakukan misi penyelamatan
terhadap baik terhadap korban maupun regu penyelamat itu sendiri.
Gunung Merapi Padang Panjang dikenal aktif, dimana
gunung tersebut memiliki kawah yang masih aktif bahkan sesekali gunung tersebut
mengeluarkan pijaran api (batuk sebutan penduduk setempat), Gunung Merapi
Pandang Panjang cukup dikenal pemandangan indah ketika sudah berada di puncak
merapai (cadas merapi), rasa letih, penat, pegal hilang seketika saat melihat
keindahan alam pagi saat berada di cadas merapi, namun tidak sedikit para
pendaki yang tidak sanggup menggapai puncak merapi, bahkan ada yang tersesat di
hutan merapi.
Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Tebo dipandu oleh
Tim Pemadam Kebakaran Kota Madya Padang Panjang melakukan pendakian puncak
merapi, perjalanan dimulai pada Sabtu 11 Juli 2020 Pukul 23.30 WIB dari Koto
Baru dan sampai di puncak pada Minggu 12 Juli 2020 pukul 06.00 WIB dan kemudian
turun gunung pada pukul 10.00 WIB, saat perjalanan menuju puncak tim akan
melakukan perhentian 2 sampai 3 kali pada post pemberhentian para pendaki, untuk
istirahat memulihkan tenaga dan mengecek kembali kesiapan baik fisik maupun
perlengkapan hingga mencapai cadas merapi.
Indra Bastian selaku ketia Tim Damkar Kabupaten
Tebo juga membenarkan misi perjalanan tersebut “Alhamdullilah kita mendapatkan
kesempatan untuk melakukan pendidikan dasar melakukan pendakian Gunung Merapi
Padang Panjang Sumatera Barat ini, ini sangat – sangat bermanfaat bagi personil
kita dalam menyiasati medan – medan saat di hutan dan gunung dengan konsep
bertahan hidup, ketika diaplikasikan nantinya, kita harapkan petugas penyelamat
serta korban yang diselamatkan sama – sama selamat, karena ilmu ini sangat
bermafaat” jelasnya kepada suaratebo.net dengan bangga. (HS-ST)