Minta Kepala ULP Tebo Segera Diganti
Suaratebo,net. Muaratebo - Dua orang aktivis yang tergabung dalam aliansi mahasiswa tebo bersatu (AMTB), pada Senin (04/09/2017), menggelar aksi damai di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tebo.
Dalam tuntutannya, meminta keadilan dan penindakan dari pihak Kejari Tebo untuk mengusut indikasi penyimpangan dalam pelelangan proyek pada Pokja ULP Tebo.
AMTB menduga ada upaya ketua Pokja kecil dan non kecil pekerjaan konstruksi yang mementingkan kelompok tertentu untuk mendapatkan proyek.
"Karena itu, kami meminta Bupati Tebo untuk mengganti kepala ULP Tebo. Sebagai kepala ULP dia tidak profesional dalam menjalankan ULP, bahkan tidak memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa," kata Rahmat Sapuad saat orasi.
"Bagaimana mau mengerti tentang pelelangan pengadaan barang dan jasa jika tidak memiliki dasar standar kompetensi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,"jelas nya.
Dikatakannya, Sukandar sebagai Bupati Tebo harus melakukan evaluasi terkait SK ULP dan Pokja yang dibuat secara terpisah.
"Ada apa ini, ada ULP yang memiliki rangkap jabatan sebagai ketua Pokja kecil dan ketua pokja non kecil. Kepada pihak Kejari Tebo kami meminta segera lakukan pemeriksaan terhadap Ketua Pokja ULP,” katanya lagi.
"Bupati Tebo jangan menutup mata karena ada ULP merangkap jabatan. Kami minta ini harus diganti sebagai ketua pokja ULP, "pinta Rahman Sapuad.
Sementara itu, Kajari Tebo melalui kepala seksi intelijen, Rosandi, SH dihadapan pengunjuk rasa menyampaikan akan segera menindaklanjuti setiap aspirasi yang disampaikan kepada kejaksaan. Tidak hanya fokus pada tuntutan yang disampaikan pada hari ini. Tetapi, kata dia, pada semua kasus dugaan korupsi lainnya.
"Prinsipnya setiap orang yang menyapaikan aspirasinya. Itu sudah menjadi kewajiban kejaksaan untuk menindaklanjuti setiap indikasi adanya penyimpangan hukum. Tidak hanya fokus pada aspirasi ini. Kami akan bekerja secara optimal, ini baru indikasi awal. Semua akan ditindaklanjuti, bukan hanya ULP tapi juga dengan yang lain," tegas Rosandi. (ST-end)
