Habib mengakui dirinya tidak asal bicara, dirinya melihat beberapa Insident yang tengah terjadi terakhir ini. Pertama viralnya video beberapa orang anggota DPRD menuntut haknya kepada pimpinannya, terkait uang perjalanan dinas. Tak berselang lama, muncul lagi persolan baru yang menampar Marwah institusi. Keluar pintu rahasia mengelak dari awak media yang sudah menunggu lama.
"Tindakan yang dilakukan oleh Ketua DPRD tersebut tidak mencerminkan sifat seorang pemimpin. Saya menilai Jumari Ari Wardoyo gagal memimpin DPRD Bungo sehingga DPRD seperti wadah insitusi yang tak berfungsi. Selama ini kita melihat, tidak ada sedikitpun terobosan untuk kemajuan," ujarnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Bungo Jumari Ari Wardoyo, mengakui minta maaf dan mengakui sama sekali tidak mengetahui dirinya tengah ditunggu oleh awak media. Bahkan dirinya menyalahkan ajudannya yang dinilai tidak profesional dalam bekerja, karena Insiden yang sama sering terjadi. Sehingga berdampak pada kinerjanya. Namun, dirinya juga tidak tega menggantinya, karena banyak pertimbangan .
"Dia anak yatim piatu, mau nikah lagi, jadi saya tidak tega, mas. Pertimbangan kemanusiaan lah, kenapa tidak mengganti ajudan," kata Bude Jum panggilan akrabnya.
" Saat itu agenda ibu emang dari pagi, hingga sampai sore. Tapi, saat itu saya lupa bawa mukena. Itu lah yang terjadi kala itu," imbuhnya lagi.
Namun, dirinya tidak menjelaskan kenapa keluar melewati pintu rahasia. Hanya saja menyampaikan, agar tidak terjadi mis komunikasi sebagai pimpinan meminta agar menghubungi langsung orang kepercayaannya, yaitu tidak lain anak nya sendiri. (Ns-ST)
