 |
| Wakil Ketua II DPRD Tebo, Syamsu Rizal Saat Dikementerian KLHK |
Suaratebo.net, Tebo - Konflik lahan antar warga Lubuk Mandarsah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo dan perusahaan PT.WKS terus bergulir. Warga terus melakukan perlawanan mempertahankan haknya sampai titik darah terakhir. Namun, mereka tampak patuh dengan arahan dan petunjuk para anggota dewan, khusus anggota komisi II DPRD Tebo.
Salah satu prosedur yang diarahkan oleh dewan melakukan proses ferivikasi Subjek atas lahan kelompok Tani yang digusur pihak perusahaan, Senin (19/10/2020) bersama Komisis II, Kepala KPHP Tebo telah melaksakan rapat di aula kantor camat Tengah Ilir dan menuai beberapa poin kesempatan.
Bentuk perlawanan warga mempertahankan hak nya diakui oleh Syamsu Rizal.SE.M.Si Waka II DPRD Tebo, Selasa (20/10/2020). Pria yang kerap sapaan Iday ini mengakui pihaknya terus menyarankan warga untuk menempuh jalur yang sebenarnya dan tidak melakukan anarkis.
" Mereka terus menyampaikan dengan kita akan mempertahankan hak mereka sampai titik darah terakhir. Alhamdulillah mereka sampai saat ini masih patuh dengan apa yang kita sarankan. Kita yakin dalam waktu dekat ada titik terangnya. Hak mereka dikembalikan," ungkap Iday.
Bercerita soal pertemuan, Kelompok tani, bersama pemerintah kecamatan diminta membahas ferivikasi data petani dan legalitas kelompok taninya,Semua harus terdata dan di ketahui kepala desa setempat.
" Bila sudah selesai , hasil nanti kita serahkan ke Jakarta dan kita antar sendiri," ujar Iday.
Dari hasil pertemuan tersebut akhir nya ditemukan 4 poin kesepakatan, meliputi: poin pertama, Kelompok Tani Sungai Landai, Lubuk Mandarsah melengkapi susunan Pengurus kelompok yang disahkan oleh Kepala Desa (Kades. kedua, Memprefikasi legalitas kelompok tani. Ketiga, anggota dewan DPRD Tebo melalui komisi II menindaklanjuti hasil kesepakatan ke Jakarta dan ke empat, camat Tengah Ilir melaporkan hasil keputusan dan permasalahan ke bupati Tebo.(Ns-ST)
