Akibatnya, para pengguna jalan yang melintas menjadi terganggu. Tidak sedikit pengendara baik itu roda dua dan roda empat tidak bisa melewati jalan tersebut lantaran air tinggi.
Air dengan ketinggian kurang dari satu meter tersebut membuat para pengendara berbelok arah. Bahkan, mesin pengendara yang mencoba menerobos banjir dadakan tersebut menjadi mati dan terpaksa mendorong kendaraannya sejauh 100 meter.
Banjir dadakan tersebut juga dipicu oleh saluran pembuangan air yang terlalu kecil, sehingga air hujan menjadi tergenang di jalan.
Saat dikonfirmasi Ima Sianipar (27) yang merupakan warga sekitar mengaku bosan memberikan komentar di media, tapi langkah dari Pemerintah Tebo untuk memperbaiki saluran tersebut hanya setengah-setengah.
" sebenarnya bosan bang saya komentar terus di media, tapi apa yang dilakukan pemerintah hasilnya tetap Nihil," ujar Ima dengan nada kesal.
" memang sebelumnya, pemerintah pernah mencoba memperbaiki saluran air itu, tapi karena kerjanya cuma setengah-setengah beginilah hasilnya," ujarnya.
Sementara, pantauan Suaratebo.net dilokasi banjir, melihat bahwa air dengan ketinggian kurang dari satu meter tersebut membuat para pengendara yang ingin melintas di jalan terpaksa harus berbelok arah.Pasalnya, pengendara tersebut melihat pengendara lain yang menerobos banjir mesin kendaraannya mati.
Selain itu juga, banjir yang diakibatkan oleh hujan badai disertai angin kencang tersebut, melihat para pedagang yang berjualan disekitar lokasi terpaksa harus menutup warungnya lebih awal, karena warga yang ingin berbelanja dipastikan tidak ada lantaran banjirnya terlalu dalam. (ST,end)
